JURNAL: Ketika melakar bingkisan ini, saya benar-benar kecewa. Bagaikan tiada sedikitpun ruang untuk saya melangkah maju ke hadapan, walaupun hanya setapak. Bertanya pada diri, mestikah saya bersedih? Balas Sang Hati...janganlah bersedih, bertahanlah untuk sesaat lagi. Pasti akan ada sesuatu yang indah menantimu di hujung waktu. Bersabarlah...
DI TABIR MIMPI
Aku terjaga dari tidur
Aku rasa ingin menangis
Aku teringat bebayang suram yang baru pergi...
Lantas, kubuka jendela mimpi
Kulihat, warna pelangiku telah hilang
Kucium harum lavenderku yang kian kusam
Dan bunga-bunga sakuraku tidak berputik lagi!
Desis hati...mestikah terus menanti?
Ah! Titik permulaan yang terlalu rapuh
Untuk dijadikan persinggahan
Terlalu rapuh...untuk kuletakkan sejuta harapan
Harapan yang kulukiskan warna-warna impiana
Hilang dan terbang dibawa angin merah
Aku ingin pergi...benar-benar ingin pergi...
Aku akan kembali setelah memiliki bintang, matahari dan bulan
Bulan? Mampukah tercapai tangan?
No comments:
Post a Comment